Senin, 23 April 2012

Tentang Ayam Kuat Menang

Pembuktian Sebuah Teori Seorang Botoh Senior ......

" Tua Itu Sudah Pasti namun Dewasa Itu Pilihan Hidup"




Suatu saat saya pernah berbincang ringan dengan seorang botoh yang sudah sepuh (tua) sekali , beliau adalah mantan botoh AKAP = Antar Kota Antar Propinsi yang sudah pensiun. Setelah kami berbincang bincang beliau menyatakan sebuah teori yang singkat namun dalam sekali maknanya . Begini kira kira bunyi teori beliau : “ Ayam Bagus Banyak, Ayam Kuat Menang Yang Dicari “. Menurut beliau kita akan mudah sekali mencari ayam bagus namun agak sedikit susah cari ayam yang menang(an), Kalau sudah dapat ayam yang kuat menang pelihara saja bagaimanapun tekniknya pasti menang dan nggak penting Ayam Import atau F1, F2 dst yang penting Kuat Menang  . Sebagai generasi muda tentu saya harus menghormati wejangan ( nasehat ) dari sang sesepuh , sehingga dihadapan beliau saya hanya terdiam 1000 bahasa .

Namun setelah dari rumah saya berpikir ribuan kali apa yang dirumuskan oleh beliau . Saya orangnya memang agak unik nggak gampang menerima segala sesuatu dengan instan segala sesuatu haruslah melewati eksperimen minimal perenungan yang mendalam barulah suatu teori bisa saya terima lahir batin . Prinsip saya sebagai generasi muda haruslah giat bereksperimen dan berpikir kalau Teori para Pendahulu kita benar adanya kita wajib meneruskannya , kalau teori tersebut kurang lengkap kita wajib menyempurnakannya dan kalau terori tersebut salah maka kewajiban kita adalah merevisinya , sehingga kedepan anak cucu kita akan menerima teori yang lebih valid kebenarnnya . Lalu mulailah saya merenungkan teori sang botoh tersebut siang malam .

Menurut mahzab pemikiran beliau kemenangan seekor jagoan di suatu arena teramat sangat ditentukan sekali oleh sang Ayam itu sendiri sedangkan banyak faktor lain yang justru diabaikan . Kenyataan ini membuat saya sedih , dengan kata lain beliau tidak menganggap pentingnya peran botoh dalam hal Rawat Adu , Cari Gandeng dan Cara Ngairi ayam . Selama beliau menjadi botoh puluhan tahun hingga pensiun dedikasi yang tinggi untuk merawat sang ayam dikalahkan bagitu saja oleh peran seekor ayam dan semua dedikasi tersebut dinggak tidak penting . Hati saya makin bingung kok bisa beliau berpikiran  seperti itu , Tidak bisa menghargai dirinya sendiri . Jadi peran seekor ayam memegang peranan yang teramat sangat besar sekali . Sedangkan menurut saya , syarat ayam bisa menang antara lain :
1.         Rawatan Adu ( Syarat Wajib )                    Memegang Peranan    20% (Relatif)
2.         Pilih Gandeng ( Syarat Wajib )                    Memegang Peranan    20% (Relatif)
3.         Bebotoh ( Syarat Wajib )                            Memegang Peranan    20% (Relatif)
4.         Keberuntungan ( Syarat Wajib )                  Memegang Peranan    20% (Relatif)
Jumlah Total syarat 1 s/d 4           =                                           80% ( Maksimal )
5.         Ayam Bagus ( Syarat Tidak Wajib )       Memegang Peranan 20% ( Maksimal )
Jumlah Total syarat 1 s/d 5           =                                          100 %
               
                Sedangkan bagi saya peran pada diri sang ayam sendiri hanya memegang peranan 20% saja tidaklah lebih . Coba kita bayangkan walau kita beli ayam yang rekor kemenangannya Fantastis berarti ayam ini kuat bawa uang terbukti dari rekornya namun kalau tidak diimbangi dengan faktor Rawatan Adu yang baik , Pilih Gandeng yang benar dan Botoh yang mumpuni saya yakin 10.000% sang Ayam yang dicap kuat menang nggak bakalan bisa menang .
               
                Jadi kita harus pas mendefiniskan arti sebuah pertarungan . Memang secara kasat mata adalah yang diadu hanyalah seekor ayam namun dibalik itu semua arti sebuah pertarungan sangatlah luas selain ayam yang diadu Cara Merawat Ayam juga sedang diadu , Kemampuan dan Feeling kita saat cari gandeng juga sedang diadu , Cara ngairi ayam saat hendak dan sedang istirahat juga sedang diadu dan tak kalah penting  nasib baik juga sedang dipertaruhkan . Jadi ketika kita beli Ayam bagus sejatinya kita hanya memastikan 20% dari kemungkinan menang

                Kesimpulannya Kemenangan  80% ditentukan  manusia sang pemilik ayam dan sisanya yang 20% ditentukan sang ayam . Jangan pernah menyalahkan ayam yang kita gunakan untuk meraih tujuan kemenangan itu. Karena saya yakin, ayam yang  kita gunakan sudah berusaha semaksimal mungkin, mempertaruhkan nyawanya demi sebuah kemenangan yang kita inginkan. Jadi saya putuskan dalam Hidup saya bahwa Tidak Ada Istilah Ayam Kuat Menang Yang Ada Kemenangan Sangat Ditentukan Oleh Manusia .

Mohon Koreksi Dan Tambahan Apabila Ada Yang Kurang Sempurna Tilisan Saya Ini

Salam

12 komentar:

  1. assalamualaikum,wr. wb. sedikit pemikiran, silahkan cak apatanto menafsirkan seperti itu karna semua orang bebas berpendapat tentang ayam, itulah pula kenapa ayam selalu gandeng dikalangan karna pendapat yang ber-beda2.
    menurut saya yang belajaran ini, bagi seorang botoh yang sudah mumpuni tidak lagi membicarakan rawatan, pilih gandenga dll. karna hal2 tersebut sudah menjadi keahliannya, istilahnya makanan hari2...
    seorang botoh sudah pasti merawat ayamnya karna itu memang tugas seorang botoh, bukan botoh namanya klo ayam gak dirawat trus diadu, seorang botoh yang mumpuni sudah pasti lebih teliti, hati2 dan gerak cepat dalam menggandengkan ayam, karna ayam turun ke kalangan emang mau dicarikan gandeng dan dikalangan ayam tertentu mana yang gandeng duluan itu yang tarung duluan walaupun ada beberapa kalangan yang mengurutkan pertaruangan berdasarkan T, mana ada botoh menggandeng ayam asal2an, kalaupun ada bukan botoh AKAP namanya, apalagi sampai gak bisa ngairi ayam wkwkwkwkwk... botoh belajaran namanya.
    seorang botoh kawakan sudah sangat jarang membicara hal2 tersebut diatas secara rinci, sudah ngerti sama ngerti gimana cara ngadu ayam.
    yang dimaksudkan itu seumpama ada beberapa ekor jagoan dirawat ber-sama2 dengan metode yang sama, dan dinyatakan siap tempur... tapi ada yang beberapa ekor paling ditakuti lawan, karna apa? karna menangan, kenapa menangan? karna musuh gak tahan klo kena pukulannya, sedangkan dia si ayam menangan betahnya minta ampun...

    mungkin itulah pedapat saya, karna sang botoh tua sedang berbicara denga cak aptanto jadi dia tidak lagi membahas secara rinci, karna sudah dianggap sama2 ngerti... wasalam..

    BalasHapus
  2. Wah senangnya saya dapat masukan dr Pak Han Bing trims atas masukannya . Memang namanya Botoh wajib punya kemampuan rawat adu , Pilih Gandeng dan Cara airi ayam . Namun tentunya setiap individu botoh kemampuan tdklah sama mungkin ada yg pandai sekali rawat adu namun kurang dlm hal cari gandeng atu lebih menonjol di satu bidang namun kurang di bidang lain . Lalu ada pula yg punya kemampuan merata namun kurang dalam . Nah makanya setiap profesi ( kemampuan ) mesti ada yg terbaik .Seperti Indonesia Idol sama sama penyanyi bisa olah vokal dan kemampuan dasar lainnya namun tentu ada yang ada yg baik , ada yg sedang , ada yg istimewa. Tapi namanya manusia No Body Perfect , bukan begitu. salam

    BalasHapus
  3. ayam menangan? aku meyakini ada... terlepas ayam itu keadaannya saat diadu kurang sehat atau 'salah' menggandengkan. Tetap ada saja jalannya untuk menang...! butuh waktu yg panjang emang bisa mempercayai hal kayak gini. harus banyak2 referensi, termasuk juga sering turun ke kalangan dan merhatikan ayam yang sering menang (ngan), padahal posisinya selalu asor bila tarung dengan musuh. hehehe....salam kenal.. (cah bojonegoro).

    BalasHapus
  4. Memang fenomena tersebut ada dilapangan kawan sy di jombang ada ayam semacam itu beli 150rb saja saat ini tawar 30jt mesem saja nggak dilepas byk ayam import yg dibantainya . namun berapakah prosentasenya di lapangan ayam semacam ini ? tentunya hal semacam ini jarang terjadi . Nah karena saya suka seni ayam aduan ( bukan judi lho ya) maka hal ini sy anggap sebagai sesuatu yang tdk pasti (abstrak) namun sy yakin mmg ada walau sgt jarang . Nah krn sy sebagai seniman ayam aduan lebih baik konsen ke hal yang pasti pasti saja dan tidak abstrak . kira kira begitu pak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mas tanto ada di rumah ayam menangan ...tapi saya nggak mau pake mas....keringet jagung yang keluar kalo ngadunya...dipukulin terus.memang balesanya lumayan .....tp tetep ngga kami pake.karena jujur saja kami bukan penjudi ...hanya hoby....jdi lebih kearah seni........bagi saya kualitas itu memang nomer satu mas...yang kedua rawatan yang ketiga nanding ....yang keempat ngairin ....yang kelima keberuntungan ..
      salam kenal ya mas....dari bumi cilangkap...paguyuban peternak ayam ayam aduan.

      Hapus
    2. Kita satu aliran Pak Bambang . Ayam Aduan Just an Art of Fighthing not a tool for gamble .

      Hapus
  5. hahaha, pintar banget cak tanto jawabnya

    BalasHapus
  6. boss.kemenangan itu bukan manusia yang menentukan tapi tuhan yg menentukan,manusia hanya bisa berusaha BOOOOOS...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener sangat setuju sekali , Manusia hanya berusaha semaksimal mungkin mengkondisikan segala sesuatu hasil akhir bukan kita yang atur . Contoh dokter berusaha mengkondisikan agar pasien sakir bisa sembuh namun itu semua sebatas ikhtiar saja hasil akhir siapa yang tahu , semua wajib lapang dada apapun hasil nya

      Hapus
  7. cak tanto ngeles aja kayak bajai ......

    BalasHapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  9. Kayak Tukang Las ama dokter gigi, mana nyambung . Gigi mau di las apa ?

    BalasHapus